×
tutorial dc gearmotor

Hal yang perlu diketahui tentang DC Gearbox Motor

  • Torsi
    • Seberapa kuat (Kilogram.Centimeter/ Kg.cm atau N.m/ N.cm) yang dibutuhkan ? Tergantung daripada beban (load) yang akan digerakkan.
      1. Berapa besar torsi motor sebelum dihubungkan dengan gearbox? (Motor Torque)
      2. Berapa besar torsi pada end shaft gearbox motor? (End Shaft Motor Torque)
    • Torsi meningkat seiring dengan putaran motor melambat dan torsi meningkat juga dengan perbandingan gigi yang lebih besar (baik plastik gearbox/ metal gerabox).
    • Pada torsi yang sama DC Motor Gearbox berbahan plastik lebih ekonomis dibandingkan metal gearbox, akan tetapi dimensi dan bentuk dc motor metal gearbox akan lebih kecil daripada gearbox plastik.

Berikut ini beberapa contoh dc gearmotor dari tamiya, yang memungkinkan pengguna merubah-rubah besaran torsi dengan cara merubah susunan gearbox, besar-kecil gearbox, mengikuti tabel yang disajikan pada manual perakitan tamiya. Hasil yang didapatkan akibat merubah gearmotor tersebut sekaligus juga merubah putaran (RPM motor).

  • Putaran
    1. Berapa kecepatan putaran motor yang dibutuhkan pada motor shaft atau end shaft dc gearbox ?
      1. Berapa cepat putaran motor sebelum dihubungkan dengan gearbox? (Motor Shaft RPM)
      2. Berapa cepat putaran pada end shaft gearbox motor? (End Shaft DC Gearbox RPM)
    2. Perubahan kecepatan putaran motor dikontrol dengan driver motor/ motor controller, dapat menggunakan perubahan tegangan (voltage regulator), ataupun dengan perubahan frekuensi sinyal pemberian tegangan (PWM – Pulse Width Modulation/ Hz) dan dapat juga dilakukan dengan merubah perbandingan gigi pada gearbox.
  • Shaft motor
    • Berapa ukuran diameter shaft gearmotor/ motor yang akan digunakan?
    • Bagaimana bentuk shaft gearmotor?
      1. Berbentuk bulat (round) – titik penguncian kurang baik, cocok untuk motor dengan torsi rendah (dibawah 1-2 Kg.cm)
      2. Berbentuk huruf D (D shaft/ Single Flat Shaft) – titik peguncian cukup, cocok untuk motor dengan torsi sedang (diatas 5 Kg.cm)
      3. Berbentuk kotak sebagian (Double Flat Shaft) – titik penguncian baik, cocok untuk motor dengan torsi cukup besar (lebih dari 50Kg.cm)
      4. Berbentuk bintang/ gerigi (Star Shaft) – untuk motor dengan torsi besar dan berputaran tinggi
    • Bagaimana cara menghubungkan shaft motor dengan mekanik selanjutnya?
      1. Langsung dihubungkan dengan beban yang diputar (rugi mekanis besar, dan mengurangi efisiensi), misalnya shaft motor gearbox yang langsung terhubung dengan roda robot untuk mengerakkan robot tanpa bantuan penyangga (pillow bearing).
      2. Secara tidak langsung dihubungkan dengan beban yang diputar (lebih efisien), misalnya shaft motor gearbox dihubungkan dengan pulley, kemudian dipasangkan ke pulley lainya menggunakan timing belt (atau aplikasi yang sama dengan menggunakan sprocket dan rantai).
  • Mounting
    • Bagaimana cara menempatkan dc gearmotor/ dc motor?
      1. Menggunakan pengikat pada body motor (misalnya kabel ties, klem U, U-bolt) – titik tumpuan putar tidak di tengah (tidak center)
      2. Menggunakan bracket, mengikat pada penampang depan (muka) motor/ gerabox – titik tumpuan putar berada di tengah (center)
Bracket DC Gearmotor 42mm 42D
Posisi Shaft Gearmotor dibawah

Berikut ini adalah contoh beberapa bracket dc gearmotor, dengan berbagai ukuran, bahan plastik/ metal, dapat digunakan berbagai macam fungsi dan kebutuhan dari projek :

  • Driver Motor
    • Bagaimana menentukan driver motor yang tepat?
      1. Periksa nilai ampere (maksimal) yang dapat ditahan oleh motor pada torsi maksimum
      2. Gunakan driver motor secara maksimal pada 80% dari kapasitas nilai ampere maksimum
    • Bagaimana driver motor melakukan kontrol ke motor?
      1. Untuk putaran searah atau bolak balik (Counterclock Wise/ CCW dan Clockwise/ CW)
      2. Menggunakan knob putar potensiometer (regulator tegangan)
      3. Menggunakan controller/ microcontroller (sinyal PWM/ Pulse Width Modulation)
  • Sumber Tegangan
    1. Dipersiapkan sumber tegangan yang sesuai (Volt) dan terpisah dengan sumber tegangan untuk microcontroller/ sensor/ modul driver, karena lonjakan atau turunan kebutuhan arus daripada motor sangat fluktuatif dan dapat berdampak kepada komponen elektonika pada microcontroller/ sensor/ driver.
    2. Dipersiapkan sumber tegangan dengan kemampuan arus 3x daripada nilai arus yang diperlukan oleh motor
    3. Sumber tegangan dapat lebih kecil daripada kebutuhan konsumsi motor, efek sampingnya pada penurunan nilai putaran dan torsi. Misalnya pada kecepatan putaran yang sama (tetapi tegangan lebih kecil), dihasilkan torsi yang lebih kecil.
    4. Sumber tegangan tidak boleh melebihi kebutuhan konsumsi motor.
  • Brush, Brushless, Coreless ?
    1. Brush, berarti motor menggunakan sikat karbon (carbon brush) yang mana seiring dengan waktu pemakaian, karbon dapat habis dan motor berhenti bekerja, beberapa tipe motor memungkinkan penggantian sikat karbon ini, ditunjukkan dengan adanya celah koin yang dapat dibuka pada sisi samping badan motor. Magnet permanent tetap digunakan sebagai tenaga putar daripada motor.
    2. Coreless, motor masih menggunakan sikat karbon (carbon brush), perbedaannya dengan brush adalah pada bentuk lilitan kawat tembaga (mail) yang lebih sederhana/ kecil dan respons terhadap kecepatan putar lebih baik (akselerasi). Magnet permanent tetap digunakan pada motor coreless.
    3. Brushless, berarti motor tidak lagi menggunakan sikat karbon (carbon brush), sehingga tidak diperlukan penggantian karbon pada pemakaian seterusnya. Magnet permanen tidak lagi digunakan karena sumber magnit dibangkitkan dengan lilitan (kumparan).