Transistor
Transistor merupakan komponen elektronika yang terdiri dari kata transfer dan resistor. Transfer artinya mengalihkan atau membuat perubahan, sedangkan resistor adalah suatu bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik (menghambat). Jadi arti transistor adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik menjadi bahan penghantar atau setengah penghantar atau disebut bahan semi konduktor.
Transistor pada umumnya digunakan sebagai rangkaian penguat/ amplifier. Transistor sendiri merupakan pengembangan dari dua buah dioda jenis PN dan NP yang dipertemukan sehingga akan membentuk satu elektroda yang berfungsi sebagai pengontrol pertemuan antara bahan PN dan NP tersebut. Dari hasil pertemuan NPN dan PNP tersebut menghasilkan sebuah komponen transistor dengan 3 buah kaki yaitu : Emitter (E), Base (B), dan Collector (C/ K). Perhatikan gambar dibawah ini :
Karena kaki transistor memiliki 3 buah pin, seringkali kita dibuat bingung dan bisa jadi tertukar dalam menentukan pin kaki transistor, ada beberapa cara yang mudah kita pakai yaitu dengan melihat datasheet (google tipe transistor + pdf), atau dengan cara memperhatikan badan dari transistor itu sendiri. Pada transistor kaki 3, terdapat titik (dot) atau lingkaran atau segiempat. Kaki yang paling dekat dengan tanda tersebut adalah kaki collector (C/ K). Selanjutnya (dengan melihat transistor dalam posisi berdiri veertikal) dan mengikuti arah berlawanan putaran jarum jam (CCW/ counter clock wise), kaki selanjutnya dapat ditentukan adalah kaki Base (B), dan kaki Emitter (E). Berikut ini contoh skema beberapa transistor yang ada :
Kemudian lebih lanjut mengenai pengkodeaan pada transistor, memiliki beberapa variasi berdasarkan negara pembuatnya :
1. Kode Eropa : terdiri dari urutan HHA : Huruf, Huruf dan Angka. Huruf pertama pada kode transistor menunjukkan kepada bahan pembuatan : Huruf A – bahan Germanium, B – bahan Silikon, C – bahan Gallium, D – bahan Indium. Sedangkan huruf kedua merujuk kepada aplikasi/ fungsi dari transistor (dapat dilihat dari list dibawah ini), sedangkan yang terakhir adalah angka yang merupakan nomor seri dari produksi transistor.
- A : Dioda signal
- B : Dioda Kapasitansi
- C : Transistor AF Low Power
- D : Power Transistor
- E : Dioda Tunnel
- F : Transistor HF Low Power
- G : Multiple Deive
- H : Field Probe
- I : HF Power Transistor
- M : Diode Modulator
- P : Radiation Device
- Q : Radiation Generating Device
- R : Specialized Break Down
- S : Low Power Switching Device
- T : Power Switching Device
- U : Power Switching Device
- X : Power Switching Transistor
- Y : Power Dioda
- Z : Zener Dioda
Contoh nya : AC 126, BC 108, AC 151, AC 162, BF 184, dstnya.
2.Kode Amerika memiliki urutan AHA yaitu Angka Huruf, dan Angka. Angka pertama terdiri dari angka 1 (Dioda), 2 (Transistor), dan 3 (Tyristor). Huruf kedua merupakan huruf Kapital N yang menyatakan jenis bahan semikonduktor. Terakhir angka menunjukkan nomor seri pembuatan.
Contoh nya :
a. 1N4001 : jenis Dioda (1), yang digunakan sebagai power supply dengan nomor seri 4001.
b. 2N3055 : jenis transistor NPN digunakan sebagai penguat daya frekuensi rendah dengan nomor seri 3055.
c. 2N270 : jenis transistor PNP dipakai sebagai penguat frekuensi rendah dengan nomor seri 270.
3. Kode Jepang menggunakan urutan angka, huruf-huruf, dan angka.
Angka 1 didepan – menunjukkan jenis Dioda.
Angka 2 didepan – menunjukkan jenis Transistor.
Huruf pertama kapital S menyatakan jenis semikonduktor.
Huruf kedua kapital A, B, C, D, H, J, K, dan O menunjukkan jenis transistor, sbb :
A – Transistor PNP
B – Transistor PNP
C – Transistor NPN
D – Transistor NPN
H – Transistor UnJunction
J – Transistor FET Canal
K – Transistor FET Canal
O – Transistor Photo Electric
Contohnya :
2SB178 – transistor PNP dibuat dari bahan Germanium, digunakan untuk frekuensi rendah dengan nomor seri 178.
2SD226 – transistor NPN dibuat dari bahan Silikon, digunakan sebagai power amplifier dengan nomor seri 226.
Selain kode dari negara-negara yang sudah dibuatkan diatas, dewasa ini banyak pabrik pembuat yang menggunakan kode-kode pada produk yang diproduksinya, seperti Motorola (MJ, MJE, MP, MPF, MPS), Texas (TIP, TIS), Feranti (ZIX). Oleh karena itu sangat disarankan untuk kembali membaca datasheet (file PDF) daripada pada komponen transistor yang kita akan gunakan.
Kemudian yang terakhir adalah kemasan/ package daripada komponen transistor itu sendiri, kode transistor yang sama bisa jadi kemasan atau wujud fisiknya berbeda, perhatikan kode kemasan pada transistor berikut ini :
KlinikRobot.com menyediakan beragam tipe transitor yang dapat pelanggan beli, antara lain sebagai berikut :
BT – transistor | B – transistor |
---|---|
BT169D | B649A |
BT131-600 | B772 |
BT16-600B | |
BT136-600E | |
BT139-600E |
BTA – transistor | TF – transistor |
---|---|
BTA12-600B | TF321 |