Posted on

Kit Rangkaian Elektronika Dasar 1

Kit Rangkaian Elektronika Dasar 1

Pada kit rangkaian elektronika dasar 1 kita akan mempelajari :
1. Mengenal peralatan rangkaian elektronika, seperti kabel, baterai, lampu, buzzer, motor, saklar/ switch, project board/ papan rangkaian listrik.
2. Membuat rangkaian listrik sederhana seperti lampu LED, bunyi Buzzer, menggerakkan Motor/ Dinamo.
3. Mengatur alat listrik dengan menggunakan saklar, seperti kecerahan cahaya lampu, volume suara buzzer, dan kecepatan putaran motor listrik.

Pada kit tersedia kelengkapan sbb :
1 x Papan rangkaian listrik/ project board
2 x Baterai AA
1 x Rumah baterai AAx2 slot
1 x pasang jepit buaya (merah dan hitam)
5 x lampu LED 3mm (merah, kuning, hijau, biru, dan putih)
1 x buzzer
1 x switch/ push ON
1 x trimpot
4 x kabel jumper 20cm


Project Board

Housing Baterai

Jepit Buaya

Lampu LED

Buzzer

Saklar

Multiturn Potensiometer

Kabel Jumper

Trimpot
Gambar diatas adalah ilustrasi peralatan dan komponen yang diperlukan untuk mengerjakan Kit Rangkaian Elektronika Bagian 1

Peralatan kerja yang tidak disediakan dalam kit (perlu disediakan sendiri) :
1. Cutter/ pisau
2. Gunting
3. Pematik api gas
4. Obeng +/ –

Mengetahui cara kerja setiap peralatan

1. Project Board/ Papan Rangkaian Listrik

Project board/ papan rangkaian listrik berwujud sebuah board/ papan dengan lobang-lobang untuk peletakan komponen elektronika dan kabel jumper, dengan jarak antar lobang 2.54mm (standard jarak DIP kaki komponen elektronika).
Papan rangkaian listrik berguna untuk membuat hubungan listrik antara sumber listrik (seperti baterai) dengan komponen elektronika. Gambar disamping adalah contoh tampilan project board yang akan digunakan dan gambar dibawah menunjukkan koneksi antar lobang.

Terdapat 2 jalur koneksi pada Project Board, yaitu jalur sumber tegangan (kutub + dan kutub -) melintang berbaris sepanjang project board baik sisi atas maupun bawah, yang fungsinya sebagai jalur pemberi sumber tegangan. Kemudian jalur komponen yang terhubung tegak lurus (kolom). Terdapat indeks matriks antara huruf dan angka untuk memudahkan pembacaan antara baris (huruf) dan kolom (angka).

Gambar disamping menunjukkan bahwasanya komponen dapat ditancapkan pada project board (selama komponen tersebut memiliki jarak antar kaki 2.5mm).

2. Baterai dan housing baterai

Baterai ada banyak jenisnya, kali ini kita membahas baterai dengan ukuran sedang disebut tipe AA / HR6 dengan tegangan 1.5 Volt DC (non chargeable/ tidak bisa diisi ulang) dan 1.2 Volt DC (rechargeable/ bisa diisi ulang).

Setiap baterai memiliki kutub + dan kutub -, diharapkan kamu bisa menemukan tanda kutub tersebut, membaca simbol pada housing baterai, merangkai/ memasang baterai pada housing baterai.

Gambar disamping menunjukkan pemasangan 2 (dua) buah baterai AA pada housing/ rumah baterai. Mintalah bimbingan orang tua/ orang dewasa saat memasang bagian ini.

Kemungkinan kesalahan penghubungan pada bagian ini dapat menyebabkan panas pada badan baterai (pastikan antara kabel merah dan hitam tidak terhubung langsung).

3. Merangkai housing baterai dengan project board

Setelah berhasil merangkai baterai AA dengan housing baterai, hubungkan kabel merah (kutub+) dari housing baterai pada jalur + di project board dan kabel hitam (kutub -) pada jalur – di project board.

Pastikan kabel menancap sempurna tidak mudah terlepas, jika dilihat kawat tembaga kabel terlalu pendek, bisa kupas kembali lapisan karet menggunakan cutter/ gunting/ pematik api gas. Mintalah bantuan orang tua/ orang dewasa untuk melakukan hal ini.

4. Memasang Lampu LED pada project board

Perhatikan lampu LED memiliki 2 kaki, yang satu panjang dan yang satu pendek. Kaki panjang berarti dihubungkan ke kutub +, sedangkan kaki pendek dihubungkan ke kutub -.

Karena Rangkaian Listrik ini menggunakan tegangan rendah (3 Volt DC dan arus kecil ~ 100mA), sehingga jika terbalik hubung antara kaki + dan – tidak menjadi masalah.

Gambar diatas menghubungkan lampu LED secara paralel menggunakan kabel jumper tambahan, perhatikan kutub + dan kutub – !

5. Memasang saklar/ tombol (button) untuk mengatur Nyala/ Mati Lampu LED

Saklar atau tombol berfungsi untuk menghubungkan aliran listrik pada rangkaian. Pada kondisi normal saklar tidak mengalirkan listrik/ tidak terhubung, ketika ditekan saklar akan menghubungkan aliran listrik. Caranya cukup mudah hubungkan kabel jumper dari kutub + ke salah satu kaki saklar, kemudian kaki saklar yang lain dihubungkan ke kaki panjang dari lampu (kaki saklar tidak masalah terbalik-balik). Berikutnya kaki negatif dari lampu LED ke kutub -.

6. Memasang Trimpot untuk mengatur tingkat kecerahan Lampu LED

Trimpot adalah komponen elektronika yang berfungsi mengatur besarnya aliran listrik dari baterai ke lampu LED. Pengaturan dilakukan dengan memutar badan komponen, terdapat lobang berbentuk kepala baut, kita bisa gunakan obeng + atau – untuk memutar komponen trimpot.

Trimpot terdiri dari 3 (tiga) kaki. Kaki ujung kiri, tengah, dan kaki kanan. Pada rangkaian kali ini kita memerlukan pengaturan sederhana untuk meredupkan atau mencerahkan nyala lampu.

Oleh karena itu kita cukup menggunakan 2 kaki (silahkan pilih), antara kaki tengah dengan kaki kiri/ kaki kanan.

Seperti langkah sebelumnya pada penggunaan saklar, kali ini kita hubungkan kutub + dengan kaki tengah trimpot, lalu kaki kiri/ kaki kanan dengan kaki panjang dari lampu LED, kemudian kaki pendek LED dihubungkan ke kutub -.

Gunakan Obeng + atau – untuk memutar bagian badan trimpot, coba putar maksimal ke kiri/ ke kanan, lalu perhatikan pada titik mana lampu mulai menyala, kemudian sampai titik dimana lampu dapat nyala terang maksimal.

7. Memasang Buzzer pada Project Board (memunculkan bunyi Bip….)

Buzzer memiliki 2 kaki, seperti lampu LED, buzzer memiliki kutub + (kaki panjang) dan kutub – (kaki pendek). Buzzer merupakan komponen elektronika seperti speaker, memiliki coil magnet yang dapat bergetar berdasarkan frekuensi yang diberikan. Tegangan kerja dari Buzzer mulai dari 1.5 Volt DC sampai dengan 12 Volt DC.

Gambar disamping adalah pemasangan buzzer dengan saklar, hubungkan kutub + ke kaki panjang dari pada buzzer, kaki pendek buzzer dihubungkan ke kaki saklar, kemudian kaki saklar yang lainnya ke kutub –.

8. Memasang Multiturn Potensiometer untuk mengatur besar kecilnya suara Buzzer

Seperti halnya pada lampu LED dimana kecerahan lampu (terang/ gelap) bisa diatur, pada Buzzer yang dapat diatur adalah besar/ kecilnya suara (volume). Pada lampu LED kita gunakan Trimpot – untuk pengaturan sederhana, sedangkan pada Buzzer kita gunakan Multiturn Potensiometer, dimana pengaturannya lebih teliti/ lebih halus (audio). Multiturn Potensiometer memiliki 3 kaki, kaki kiri, kaki tengah, dan kaki kanan. Seperti halnya Trimpot memiliki tiga kaki.

Hubungkan kutub + dihubungkan ke kaki nomor 2 (kaki tengah) dari Multiturn Potensiometer, kemudian kaki nomor 3 (Multiturn Potensiometer dihubungkan ke kaki panjang dari Buzzer, lalu kaki pendek dari Buzzer dihubungkan ke kutub -. Putar menggunakan obeng – secara perlahan sambil memperhatikan bunyi dari Buzzer (pada putaran searah jarum jam/ Clockwise (CW) akan diperoleh bunyi Bip pada 1 putaran kecil, 1 putaran sedang, 1 putaran besar, dan sebaliknya didapatkan hasil pada arah putar berlawanan arah jarum jam/ Counter Clockwise).

Kombinasikan rangkaian diatas dengan menambahkan lampu LED, sehingga seiring dengan keras/ lemahnya bunyi Buzzer, akan didapatkan cerah/ redunya lampu LED.

Hubungkan kutub – pada kaki pendek lampu LED, kemudian kaki panjang LED dihubungkan dengan kaki nomor 3 (Multiturn Potensiometer)

9. Menghubungkan DC Motor/ Dinamo dengan Project Board

DC Motor/ dinamo listrik adalah pengerak listrik dengan cara berputar. Terdapat 2 pin pada DC Motor sederhana. Hubungan arus listrik ke kutub + dan kutub – daripada motor listrik yang terbalik menyebabkan arah putaran motor yang berbeda (Clockwise-CW dan Counter Clockwise-CCW). Sehingga perlu diperhatikan pada saat penggunaannya apakah diperlukan putaran maju atau putaran mundur.

Cara menghubungkan pin dari DC Motor, kita gunakan penjepit (Jepit Buaya) dan Saklar. Gunakan kabel jumper untuk menghubungkan kutub + ke salah satu kaki dari DC Motor mengunakan Jepit Buaya dan kaki DC Motor yang lainnya ke kaki saklar, kemudian kaki saklar yang lainnya ke Kutub -.

Saklar berguna agar kita memiliki kesempatan melihat arah putaran motor berdasarkan kutub yang kita hubungkan (terbalik atau tidak)

Perhatikan arah putaran daripada motor apakah searah jarum jam (CW) atau berlawanan arah jarum jam (CCW).