×

Multimeter : Cara Penggunaan Sederhana

Berikut ini cara menggunakan multimeter khususnya akan dijelaskan untuk membaca nilai hambatan (R), tegangan listrik DC (V) dan arus listrik DC (I). Pada KIT Klinik Robot A2 Rangkaian Listrik disediakan multimeter yang akan dibahas pada tutorial kali ini :

Multimeter merupakan alat bantu kita dalam mendiagnosa/ analisa sebuah rangkain listrik. Pekerjaan yang paling sederhana dapat dilakukan oleh multimeter antara lain :

  • Melacak rangkaian listrik
  • Menampilkan nilai dari hambatan (resistor)
  • Mengukur nilai tegangan dan arus listrik pada rangkaian
  • Mengidentifikasi konduktivitas dari material (menghantarkan listrik/ tidak), dan masih banyak hal lainnya yang dapat dilakukan bersama multimeter

Pada gambar diatas diinformasikan bagian-bagian daripada multimeter. Pada umumnya multimeter digital memiliki 3 bagian penting yaitu : LCD display (angka/ nilai pengukuran), Selector switch/ pengaturan nilai yang akan diukur, dan Port untuk probe testing (kabel merah dan hitam). Dengan merubah-rubah selector switch, maka kita dapat merubah pengaturan pengukuran menggunkan multimeter.

Selector switch pada multimeter diatas terdapat beberapa penjelasan sebagai berikut :

  • Pengukuran tegangan : dapat mengukur tegangan mulai dari 200 mVolt DC s/d 600 Volt DC.
  • Pengukuran arus : dapat mengukur arus mulai dari 200uA s/d 10A.
  • Pembacaan resistor : 10 Ohm s/d 1M Ohm
  • Rangkaian terhubung/ sort (continuity test) dilengkapi dengan buzzer/ suara bip

1. Pembacaan Tegangan

Perhatikan bahwasanya selector berada pada posisi yang tepat kemudian probe kabel multimeter dipasang pada port yang sesuai yaitu kabel hitam pada port COM, sedangkan kabel merah pada port  V|Ω|mA terminal. Perhatikan gambar diatas!

Pengaturan selector switch pada area tegangan merupakan pemilihan besarnya nilai tegangan yang ditampilan pada LCD display. Misalnya perkiraan tegangan yang akan diukur adalah 9 Volt, maka selector switch dapat kita putar ke angka 20 (yang menunjukkan rentang nilai yang dapat disajikan mulai dari 0 V /sd 20 Volt DC. Pada selector 200mV, berarti maksimal tegangan yang dapat diukur sebesar 200/1000 Volt = 0.2 Volt DC. Jika selector switch yang kita pilih tidak sesuai maka ada 2 kemungkinan yang terjadi :

  1. Undervalue/ LCD display “0”, dimana kita harus merubah switch ke nilai yang lebih rendah, agar tegangan dapat dibaca dengan baik.
  2. Overvalue/ LCD display “1”, dimana kita harus merubah switch ke nilai yang lebih tinggi, sehingga perlu menaikkan selector switch ke cakupan nilai yang lebih tinggi.

Untuk membaca tegangan listrik, kita perlu memasang probe test secara paralel pada komponen yang dialiri arus listrik, perhatikan gambar berikut ini : Kabel hitam pada probe dihubungkan dengan kutub negatif (ground), sedangkan kabel merah pada probe dihubungkan dengan kutub positif.

Contoh pengukuran tegangan pada lampu LED secara paralel pada kedua kaki LED.

2. Pembacaan Hambatan Listrik

Selector swich kita arahkan ke bagian Hambatan perhatikan gambar dibawah ini yang memperlihatkan bagaimana memilih selector yang sesuai untuk hambatan :

Untuk mengukur sebuah hambatan/ resistor kita cukup menempelkan probe masing-masing ke ujung kaki daripada komponen. Sedangkan besarnya skala selector switch yang dipilih tetap mengikuti pada pembacaan tegangan, dimana terdapat undervalue dan overvalue.

3. Pembacaan Arus Listrik

Pembacaan nilai arus listrik lebih diperlukan keberhati-hatian, karena selain merubah selector, kita juga merubah probe yang ada pada multimeter. erhatikan gambar dibawah ini :

Perhatikan untuk pengukuran arus listrik, probe akan mengukur secara seri pada rangkaian listrik. Untuk kamu yang belum mengenal rangkaian listrik seri dan paralel pada membaca tutorial berikut.

4. Pengujian rangkain listrik terhubung/ terputus (Continuity Testing)

Pengujian ini memungkinkan kita dapat mengetahui apakah suatu material dapat menghubungkan listrik atau tidak. Tes kontinuiti artinya meyakinkan bahwa sesuatu tersambung alias tidak putus (short circuit). Rangkaian listrik baru dapat bekerja jika dan hanya rangkaian tidak putus. Sebagai contoh, jalur tembaga pada PCB atau kawat dalam sebuah kabel tidak boleh dalam keadaan open circuit namun harus tersambung.

Pada gambar diatas, saat ke-dua colokan dari lampu dan baterai terhubung pada ke-dua ujung kawat yang sama, lampu akan menyala menunjukkan kontinuiti. Bila lampu tidak menyala maka kawat dalam keadaan open circuit (alias tidak tersambung). Tester juga berguna untuk menemukan kedua ujung dari sebuah kawat, saat semua kawat memiliki warna yang sama.

Sebuah meter tes, yang di set untuk mengukur resistansi, dapat digunakan untuk mengukur kontinuitas. Pastikan meter telah di set untuk membaca resistansi rendah. Jika anda men-set meter untuk membaca hingga 100k maka nilai resistansi 500 ohm akan muncul sebagai keadaan tersambung.

Beberapa tester akan mengeluarkan bunyi BIIP saat kontinuiti OK, jadi mata anda tetap dapat ter-fokus pada pekerjaan bukan terus memandang ke meternya.